Ada sebuah pertanyaan yang menggelitik pikiran saya selama bertahun-tahun dan terus ada bahkan sampai tulisan ini saya buat. Pertanyaan itu adalah "Mengapa banyak orang tidak suka multilevel marketing?". Beberapa tahun lalu ketika multilevel marketing masuk ke Indonesia lalu mengalami masa jayanya dan kemudian mulai meredup dan hampir tak terdengar lagi kehebohannya (setidaknya ditelinga saya), saya termasuk salah satu dari sekian banyak orang yang bergelut di dalamnya. Terus terang dari sisi finansial saya memang belum merasakan indahnya dan nikmatnya berkecimpung di dunia multilevel marketing, padahal lebih dari dua perusahaan multilevel marketing pernah saya ikuti. Apakah kemudian saya merasa gagal atau skeptis dengan semua yang berbau multilevel marketing? Tentu saja tidak, ada hal-hal di multilevel marketing yang tidak pernah saya lupakan bahkan seolah menjadi bagian dari pandangan saya dalam berusaha. Apa itu? Semangat dan Kebersamaan!
Kembali ke pertanyaan awal, mengapa banyak orang tidak suka multilevel marketing? Buat saya jawabannya dari semua itu sama sulitnya dengan pertanyaan, mengapa saya begitu terobsesi dengan multilevel marketing? Buat saya pribadi bukan masalah income yang "wah" yang ditawarkan oleh bisnis ini, sebab ada bisnis lain yang jauh lebih menjanjikan bahkan jauh lebih mudah karena tidak perlu susah-susah meyakinkan orang untuk bergabung, seperti Forex misalnya (Ini bisnis yang tengah saya geluti sekarang dan syukur telah menghasilkan). Ada yang saya rindukan saat ber-multilevel marketing, saya selalu merasa berkembang dan berkembang. Ada kebanggaan tersendiri saat mengantar seseorang menuju kesuksesan atau melihat seseorang begitu bersemangat karena motivasi dari kita. Dan ada kesedihan saat melihat downline kita satu persatu gagal, yang berarti itu kegagalan kita. Tapi dari semua itu, kebersamaan, kehangatan dan semangat saat bersama-sama mengukir masa depan itu tak akan pernah terlupakan. Kadang saya sering berandai-andai bahwa setiap orang yang kita ajak itu mengerti maksud baik kita mungkin keadaannya sangat berbeda, tapi itulah manusia yang diciptakan dengan pemikiran yang berbeda, tidaklah mungkin kita memaksakan apa yang kita pikir baik, kepada setiap orang yang kita temui, pandangan ini pula yang saya dapat dari saya ber-multilevel marketing. Kalau saya boleh berpandangan sedikit picik, sebenarnya orang yang tidak suka lupa bahwa kehidupan mereka dikelilingi oleh multilevel marketing. Mengapa? Silahkan anda jawab sendiri dengan melihat keadaan sekeliling anda.
Terima kasih buat semua yang pernah menjadi upline-upline dan downline-downline saya. Maaf seandainya saya tidak bisa memenuhi harapan kalian semua, tapi dalam lubuk hati saya yang paling dalam kalian adalah orang-orang hebat dan luar biasa. Kalian semua telah membuka mata dan pandangan saya lebih realistis, berani maju dan pantang menyerah. I miss You All......